Saling Sayang, Jaga Kepri Tetap Kondusif
BATAM HARI INI - Malam pergantian Tahun Baru Cina 2565/2014 di Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (30/1) malam, berlangsung cukup meriah, aman dan lancar.
Ribuan masyarakat keturunan di hampir seluruh kabupaten/kota merayakan Imlek dengan suasana gembira sembari mempererat tali silaturrahmi dengan warga lainnya.
Di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang sebagai dua kota besar di Kepulauan Riau, perayaan Imlek juga diwarnai dengan pesta kembang api di beberapa tempat. Suasana kian semarak dengan nuansa warna merah dan kuning emas dari lampion dan pernak-pernik imlek yang brtebaran hampir di seluruh kawasan di dua kota tersebut.
Dalam sambutannya di acara malam puncak pergantian Tahun Baru Imlek di Kota Tanjungpinang, , Gubernur Kepri, H Muhammad Sani mengatakan, dengan terwujudnya kebarsamaan dan paersaudaraan, maka seluruh masyarakat bisa menjalankan semua aktivitas dengan rasa aman dan tentram.
"Karena itu, mari kita menjaga dan memperkuat lagi hubungan antar etnis, agama dan golongan. Jangan sampai ada perpecahan dan ini merupakan dasar dari perkembangan dan kemajuan dalam pembangunan ke depannya. Selamat Tahun Baru Imlek, semoga kita semua diberkahi dengan kebaikan," ucapnya.
Turut hadir pada perayaan Imlek di Tanjungpinang, selain Gubernur Sani, juga tampak Sekretaris Daerah Kepri Iwan Robert, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Bupati Bintan Ansar Ahmad, Danlantamal IV Tanjungpinang, Perwakilan Kapolda Kepri, Kajati kepri, Kakanwil Kemenag Kepri, Ketua DPRD Tanjungpinang dan juga FKPD Kepri maupun FKPD Tanjungpinang.
Keesokan harinya, Jumat (31/1), Gubernur bersama keluarga dan sejumlah kepala SKPD melakukan silaturahmi dengan mengunjungi kediaman sejumlah tokoh keturunan Tionghoa di Kota Tanjungpinang, mulai pukul 08.30 WIB. Rumah pertama yang dikunjungi adalah kediaman Bandi. Selain itu juga kediaman Arman, Herliyanto, Rudi Chua, dan kediaman Hengky Suryawan.
"Direncanakan hari ini juga, setelah selesai silaturahmi di Tanjungpinang, Gubernur akan melanjutkan silaturahmi Imlek di Kota Batam. Tempat yang akan dituju adalah kediaman, Abidin Hasibuan, dan Asmin Patros," kata Kepala Bagian Protokoler Pemprov Kepri, Zulkifli.
Di Kota Batam, perayaan malam Imlek dipusatkan di kawasan Nagoya yang digelar kolaborasi antara Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Batam dan pemerintah Kota (Pemko) Batam. Acara ini, selain dihadiri Walikota Batam, Ahmad Dahlan, juga tampak Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo beserta istri.
Kemudian, hadir pula Kapolda Kepri Brigjen Pol Endjang Sudrajat, Danlanal IV Ribut Eko, Dandim 0316 Batam Letkol Arh Harvin Kidingallo serta anggota DPRD Batam Asmin Patros dan Rekaveni. Selain itu, ada anggota DPR RI Asman Abnur, tokoh masyarat Sri Soedarsono, dan mewakili BP Batam Direktur Humas PTSP dan Publikasi Dwi Joko Wiwoho.
Ribuan masyarakat Kota Batam dari berbagai elemen tumpah ruah sejak pukul 20.00 WIB. Sebelum pesta kembang api, acara diisi dengan belbagai hiburan, mulai dari live band, penyanyi solo dan atraksi barongsai.
Dalam sambutannya, Soerya Respationo ikut mendoakan agar di tahun baru Imlek ini, seluruh masyarakat Kepri mendapatkan kesuksesan. Ia pun berpesan agar masing-masing elemen masyarakat dapat menjaga situasi dan kondisi di Kepri selalu kondusif.
Dengan kondusifnya Kepri, kata Soerya, maka diharapkan program-program pembangunan yang dilakukan pemerintah bisa berjalan, termasuk program memajukan perekonomian masyarakat.
"Malam ini, hadir dari belbagai suku. Ini membuktikan ada keberagaman di Kota Batam ini. Dan semua ini harus dijaga agar Batam, dan Provinsi Kepri secara keseluruhan dapat terus maju dan berkembang di kemudian hari," ujar Soerya.
Sorya pun berpesan agar semua pihak bisa selalu meningkatkan rasa kasih dan sayang kepada antar umat manusia.
"Kasih dan sayang mutlak harus kita laksanakan bersama," katanya.
Di tempat yang sama, Ahmad Dahlan juga berharap agar Imlek kali ini bisa menjadi momentum yang membawa masyarakat Kota Batam menuju era kesuksesan. Dia juga menegaskan, Pemerintah Kota Batam akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mempersatukan masyarakat, seperti Imlek.
"Pemko akan selalu mendukung kegiatan ini. Malam ini, di sini semua suku bersatu. Kita tentu berharap hal ini bisa terus berlangsung, kita saling bekerja bersama-sama demi kemajuan bersama," katanya.
Ketua PSMTI Kota Batam, Dani Hamdali mengatakan, sebelum acara puncak Imlek, pihaknya telah mengadakan sejumlah kegiatan sosial, seperti memberikan paket sembako kepada masyarakat ekonomi kurang mampu di Kecamatan Bengkong, Batuaji dan Barelang.
Ketua PSMTI Kepri Edi Husi mengucapkan rasa terma kasih PSMTI kepada Pemerintah Provinsi Kepri dan pemerintah kabupaten/kota lainnya di provinsi ini yang selalu mendukung kegiatan-kegiatan pergantian tahun baru Cina di daerah ini.
"Tentu tanpa dukungan semua pihak, acara ini tidak dapat kami laksanakan dengan baik. Selain acara penyambutan Imlek, PSMTI Kepri, di Kota Batam, Tanjungpinang, Lingga dan Tanjungbalai Karimun, ada kegiatan lain. Terutama kegiatan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan," sebutnya.
Dari Kota Tanjungpinang, perayaan Tahun Baru Imlek 2565/2014 yang digelar oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Provinsi Kepri dan Juga oleh PSMTI Tanjungpinang-Bintan juga berlangsung meriah. Bukan cuma warga keturunan Tionghoa saja yang hadir, tetapi juga ramai warga non keturunan yang turut berbaur dan bergembira.
Ketua Walubi Provinsi Kepri, Hengky Suryawan didampingi oleh Ketua PSMTI Tanjungpinang-Bintan, mengatakan, masyarakat keturunan Tionghoa merupakan bagian dari masyarakat Tanjungpinang dan Bintan yang ikut membangun dan menjaga kebersamaan sehingga tercipta kota yang damai dan aman.
"Kita masyarakat yang tinggal di tanah Melayu, harus belajar budaya melayu, saat ini banyak kalangan muda Tionghoa yang sudah pandai menari Melayu dan budaya Melayu lainnya. Ini sangat penting untuk tetap menjaga kebersamaan sehingga tidak ada perbedaan," jelasnya
Kata dia, Tahun Baru imlek kali ini merupakan tahun 'Kuda Kayu', tahun yang harus dilalui dengan kerja keras. Karena itu, perlu punya motivasi dan semangat kerja untuk mencapai tujuan.
"Perayaan Imlek semoga tetap terus dilanjutkan kedepannya. Sebab, ini merupakan upaya menjalin silaturahmi sesama warga. Sehingga bila kita banyak silaturahmi, bisa panjang umur dan banyak rezeki," katanya.
Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengatakan, kebersamaan masyarakat keturunan Tionghowa di Pulau Bintan tidak terlepas dari semangat-semnagat kebersamaan baik dalam hal keagamaan dan lainnya.
"Masyarakat Melayu, solidaritas kebersamaannya dalam kehidupan keseharian sangat tinggi. Dengan solidaritas kebersamaan itulah sebagai modal dalam pembangunan di kota tercinta ini. Semoga di Tahun Baru imlek ini kebersamaan dan kerukunan terus terjaga," katanya.
Pusat Niaga Tutup
Sementara itu, seperti Imlek-Imlek tahun sebelumnya, pusat-pusat niaga di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang tampak sepi dari aktivitasnya. Hal ini cukup lumrah mengingat lebih dari separuh pengusaha yang menempati toko-toko yang menjual belbagai kebutuhan masyarakat adalah warga keturunan Tionghoa.
Di Batam, hampir semua kawasan pusat pertokoan terlihat sepi karena banyaknya tempat usaha yang tutup. Kawasan Nagoya, Jodoh, Batam Centre tampak lengang. Begitu pula di daerah Pasar Aviari Batuaji dan Sagulung. Kondisi ini cukup membuat repot warga yang ingin membeli barang yang diperlukannya.
"Benar pak, saya ingin mau beli makanan ayam di toko pakan ternak itu, sekarang tutup pula. Padahal hanya di toko itulah yang menjual pakan ternak," ungkap Yasim, salah seorang peternak ayam di Barelang.
Menurut Asiang, pemilik toko pakan ayam, saat Imlek, sudah biasa jika banyak tempat usaha yang tutup. ia sendiri mengaku baru kembali akan membuka tokonya pada Senin (3/2) mendatang.
"Kami menutup toko dan meliburkan karyawan karena kami akan merayakan Imlek bersama keluarga dan hari ini juga kami akan melakukan sembahyang roh untuk menghormati leluhur, orangtua dan sanak famili. keesokan harinya kami merayakan Imlek dengan melakukan kunjungan ke rumah sanak famili," ujarnya.
Menurutnya, merayakan Imlek sangat penting untuk menghormati arwah orangtua dan meningkatkan tali silaturahim dengan sanak famili, tetangga, teman dan lainnya.
Pemandangan serupa juga tampak di Kota Tanjungpinang. Toko-toko di Tanjungpinang milik warga keturunan Tionghoa sebagian besar tutup. Di pintu-pintu toko, banyak yang menempelkan pemberitahuan bahwa mereka libur hingga beberapa hari ke depan.
Di seputaran pertokoan Bintan center, bisa dikatakan hanya sebagian kecil toko yang buka. Tidak seperti hari-hari biasanya, yang selalu ramai dikunjungi masyarakat. Baik rumah makan dan toko-toko lainnya juga tutup, yang pemilikinya warga keturunan.
"Sebagian besar toko mulai buka pada Senin (3/2). Hari perayaan Imlek ini sebagian besar warga Tionghoa masih merayakan Imlek dengan berkunjung sanak kerabat dan tetangga. Sebagian lagi liburan ke luar daerah," kata Suyanto, salah seorang warga keturunan ditemui di Bintan Centre.
Kata dia, pada Senin (3/2) nanti, kemungkinan juga baru akan 20 persen saja toko yang buka.
"Biasanya aktivitas disini kembali berjalan normal H+5 setelah Imlek," ucapnya.
Sementara itu, sepinya aktivitas bisnis di pasar Tanjungpinang, berimbas pula pada pendapatan tukang ojek. Salah seorang tukang ojek, Ferry (33) yang biasa mangkal di perempatan Jalan Merdeka, pasar Tanjungpinang mengaku pendapatannya menurun.
"Sepi sekarang mas. Imlek ini hampir 80 persen pertokoan dan pasar tutup. Jadi kami tukang ojek juga ikutan sepi," keluhnya. (Haluan Kepri / byu/cw71/sut/cw72)
@
Tagged @ Agama
Tagged @ Berita Batam.
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten