informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Barang Antik di Batam pun Dijarah

BATAM HARI INI – Aksi penjarahan benda antik yang tenggelam di perairan Kepri ternyata marak. Bulan lalu, Polisi Khusus Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Polsus PWP3K) di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap KM Penyu di kawasan perairan Pulau Numbing, Bintan. Setelah diperiksa, ternyata kapal tersebut mengangkut 3.680 keping keramik dari zaman dinasti Tiongkok yang termasuk benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam atau BMKT.

Selain ribuan keramik berupa guci dan mangkuk utuh, juga ada 327 keping keramik lain dalam bentuk pecahan. KKP, kata Syahrin, akan mendatangkan pakar untuk menyelidiki umur dan nilainya BMKT tersebut.

Harta-Karun-6-F-Cecep-Mulyana”Benda ini banyak yang masih utuh. Kalau melihat banyak utuh, yang mengangkatnya pasti sudah punya pengalaman dan pintar. Karena pengangkatan dari dasar laut akan banyak yang pecah, karena setiap enam meter akan dipengaruhi tekanan,” kata Syahrin Abdurrahman, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Rempang, Kamis (24/4) sore.

KM Penyu yang mengangkut ribuan keramik itu kemudian ditahan karena tak punya izin. Sembilan awak kapal dijadikan tersangka. “Kami sudah mengamankan kapalnya. ABK-nya merupakan orang Indonesia dan sudah kita ditetapkan sebagai tersangka,” tegasnya.
Benda-benda antik yang tertimbun di laut Indonesia, kata Syahrin, merupakan salah satu sumber daya di laut yang memiliki nilai sejarah, budaya, ilmu pengetahuan dan nilai ekonomi yang tinggi.

Rata-rata benda berharga yang diamankan itu berbentuk guci, tempayan, dan mangkuk.

“Kita masih diskusikan benda ini mau diapakan. Yang kita inginkan barang ini bermanfaat bagi negara, seperti mengisi barang di museum. Apalagi nilai jualnya mahal yang bisa masuk ke dana APBN,” ujarnya.

Saat ini, kata Syahrin, sudah banyak benda yang sama berhasil diamankan. Namun, PSDKP terkendala karena hanya memiliki empat kapal yang mampu menjangkau  pulau-pulau kecil. “Secara keseluruhan ada 27 kapal. Tapi yang memiliki kemampuan hanya empat,” terangnya.

Syahrin menambahkan secara keseluruhan ada 463 titik yang merupakan lokasi tenggelamnya kapal, dan semuanya sudah dalam pengawasan kapal patroli. Dan hanya 10 persen yang berhasil diamankan.

“Untuk Kepri, tercatat 7-8 titik, seperti di Bintan dan salah satunya pada kapal yang kita amankan sekarang,” tutupnya. (cBatampos/r5)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Barang Antik di Batam pun Dijarah