Polisi Malaysia diduga terlibat sengaja loloskan narkotika ke Batam |
BATAM HARI INI - Polisi Diraja Malaysia diduga sengaja meloloskan narkotika yang dibawa warga negaranya ke Batam. Dugaan itu muncul menyusul maraknya penyeludupan narkotika ke Batam melalui melalui pelabuhan Fery International Batam Centre.
"Sepertinya Police Diraja Malaysia sengaja meloloskan pengedar narkoba saat dilakukan pemeriksaan di pelabuhan Situlang Laut,Johor Bahru. Sehingga kurir mudah lolos dari pantauan mereka. Ini berdasarkan pengakuan pengakuan tersangka yang sudah 5 kali lolos dari pemeriksaan aparat yakni Rosid alias Syamsul." kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, Kombes Pol.Agus Rohmad yang ditemui, Selasa(06/5) siang.
Tersangka Rosid alias Syamsul, kata Agus, merupakan kurir sindikat narkoba Malaysia jaringan sel terputus. Ia berhasil ditangkap Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Kepri, 1 Mei lalu di parkiran Pelabuhan Fery Batam Centre, dengan barang bukti 687 gram,senilai Rp1 miliar. Tersangka merupakan warga Pangkalan,Jawa Timur dan sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan.
Modus operasi yang dilakukan Rosid alias Syamsul tergolong baru di Batam. Dalam memuluskan aksinya, barang haram itu disembunyikan dalam pipa besi tas travel warna ungu, satu lagi tas motif gambar manusia warna coklat, hitam dan putih, dan tas warna merah merek Majielvo.
Untuk mengelabui petugas, sabu tersebut dikemas dalam bungkusan kecil sebanyak 17 bungkus dan dimasukkan ke dalam pipa travel bag yang telah dipatah-patah. Tak pelak, petugas X-Ray Pelabuhan Batam Centre pun dapat dikelabui sindikat ini.
"Saat melewati pemeriksaan Polisi Malaysia, Rosid tidak diperiksa secara ketat. Sehingga berhasil lolos 5 kali,seolah-olah pembiaran agar lolos ke Batam," jelasnya.
Ini terungkap dari keterangan pelaku, kalau ia sudah enam kali berhasil meloloskan serbuk kristal tersebut dari tempat yang sama. Tiap kali lolos tersangka dapat upah dari bandar sebesar Rp5 juta. Sabu tersebut akan diantar kepada seseorang yang tidak dia ketahui di Surabaya.Namun apes, aksi yang keenam terendus polisi.
Agus akan kembali berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia, agar bos sindikat narkoba berinisial Y dibekuk. Ia juga akan mengundang TV 3 Malaysia untuk mewawancarai tersangka dengan tujuan agar ditonton oleh warga Malaysia.
Dari situ, warga Malaysia akan tahu bahwa pemasok narkotika berasal dari negara mereka. Total sabu-sabu yang telah diloloskan ke Indonesia lewat pelabuhan Batam Center diperkirakan mencapai 3.600 gram.
" Bila diasumsikan 1 gram dipakai oleh 5 orang maka yang berhasil diselamatkan sebanyak 3.435 jiwa. Sementara yang sudah lolos lebih dahulu telah memakan korban sebanyak 14.565 jiwa." tutup Agus. (HaluanKepri/cw81)
"Sepertinya Police Diraja Malaysia sengaja meloloskan pengedar narkoba saat dilakukan pemeriksaan di pelabuhan Situlang Laut,Johor Bahru. Sehingga kurir mudah lolos dari pantauan mereka. Ini berdasarkan pengakuan pengakuan tersangka yang sudah 5 kali lolos dari pemeriksaan aparat yakni Rosid alias Syamsul." kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, Kombes Pol.Agus Rohmad yang ditemui, Selasa(06/5) siang.
Tersangka Rosid alias Syamsul, kata Agus, merupakan kurir sindikat narkoba Malaysia jaringan sel terputus. Ia berhasil ditangkap Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Kepri, 1 Mei lalu di parkiran Pelabuhan Fery Batam Centre, dengan barang bukti 687 gram,senilai Rp1 miliar. Tersangka merupakan warga Pangkalan,Jawa Timur dan sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan.
Modus operasi yang dilakukan Rosid alias Syamsul tergolong baru di Batam. Dalam memuluskan aksinya, barang haram itu disembunyikan dalam pipa besi tas travel warna ungu, satu lagi tas motif gambar manusia warna coklat, hitam dan putih, dan tas warna merah merek Majielvo.
Untuk mengelabui petugas, sabu tersebut dikemas dalam bungkusan kecil sebanyak 17 bungkus dan dimasukkan ke dalam pipa travel bag yang telah dipatah-patah. Tak pelak, petugas X-Ray Pelabuhan Batam Centre pun dapat dikelabui sindikat ini.
"Saat melewati pemeriksaan Polisi Malaysia, Rosid tidak diperiksa secara ketat. Sehingga berhasil lolos 5 kali,seolah-olah pembiaran agar lolos ke Batam," jelasnya.
Ini terungkap dari keterangan pelaku, kalau ia sudah enam kali berhasil meloloskan serbuk kristal tersebut dari tempat yang sama. Tiap kali lolos tersangka dapat upah dari bandar sebesar Rp5 juta. Sabu tersebut akan diantar kepada seseorang yang tidak dia ketahui di Surabaya.Namun apes, aksi yang keenam terendus polisi.
Agus akan kembali berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia, agar bos sindikat narkoba berinisial Y dibekuk. Ia juga akan mengundang TV 3 Malaysia untuk mewawancarai tersangka dengan tujuan agar ditonton oleh warga Malaysia.
Dari situ, warga Malaysia akan tahu bahwa pemasok narkotika berasal dari negara mereka. Total sabu-sabu yang telah diloloskan ke Indonesia lewat pelabuhan Batam Center diperkirakan mencapai 3.600 gram.
" Bila diasumsikan 1 gram dipakai oleh 5 orang maka yang berhasil diselamatkan sebanyak 3.435 jiwa. Sementara yang sudah lolos lebih dahulu telah memakan korban sebanyak 14.565 jiwa." tutup Agus. (HaluanKepri/cw81)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Kriminal
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten