informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Batam Kembali Dilanda Demonstrasi, Walikota Diminta Turunkan Sembako

Ratusan buruh yang tergabung dalam Garda Metal FSPMI Kota Batam meminta Walikota Batam, Ahmad Dahlan menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang melambung tinggi.
BATAM HARI INI - Ratusan buruh yang tergabung dalam Garda Metal FSPMI Kota Batam meminta Walikota Batam, Ahmad Dahlan menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang melambung tinggi. 
Permintaan buruh tersebut disampaikan saat berorasi di depan kantor Walikota Batam di Batam Centre, Senin (3/3) pukul 10.00 WIB.  Aksi itu merupakan aksi lanjutan yang dilakukan buruh menyikapi rencana PT PLN Batam yang akan menaikan tarif listrik berkala (TLB). 

Panglima Koordinator Daerah Garda Metal(FSPMI) Batam, Suprapto, mengatakan, pihaknya telah bertemu Direktur PLN. Saat ditanya rencana kenaikan tarif listrik, Direktur PLN mengatakan tidak ada kenaikan tarif listrik.

" Sekarang kita minta Pemko Batam untuk menurunkan harga sembako yang membubung tinggi. Karena, kenaikan tersebut sangat memberatkan masyarakat, terutama buruh," katanya. 

Tetap Tolak Usulan PTLB 

Setelah berdemo di depan kantor walikota, buruh bergerak ke gedung DPRD Batam. Di DPRD Batam mereka diterima anggota DPRD Batam Jeffry Simanjuntak, Edward Brando dan Nuryanto di loby DPRD. 

Jeffry Simanjuntak dan Edward Brando saat menerima demonstrasi puluhan buruh yang tergabung dalam FSPMI Batam dan  Garda Metal Batam mengatakan, komisi III DPRD Batam menolak keras Rencana Penyesuaian Tarif Listrik Batam (PTLB) atau kenaikan tarif lisrtrik menurut istilah masyarakat. 

Sekretaris Komisi III DPRD Batam, Jefry Simanjuntak mengatakan bahwa sampai detik ini komisinya belum pernah membahas surat Walikota Batam terkait rencana PTLB tersebut, apalagi sampai menyetujui.

"Dari awal ditolak pembahasannya, kalaupun diusulkan kembali tetap kami tolak," ungkap Jeffry di hadapan puluhan buruh.   

Menurutnya, kalaupun ada  pembahasan dan persetujuan, baik dulu maupun usulan nantinya, itu hanya oknum tertentu bukan mewakili atau mengatasnamakan Komisi III DPRD Batam.

Senada dengannya, Anggota Komisi III DPRD Batam Edwar Brando, mengajak semua pihak untuk memantau bersama pembahasan terkait PTLB. Karena ini dikhawatirkan ada oknum yang bermain. Pasalnya, pernah ada usulan PTLB, tapi ditolak dan dikembalikan ke Walikota Batam.

" Kita awasi bersama, kalau ada oknum bermain itu berarti pelanggaran hukum," kata Edwar.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Batam, Nuryanto secara tegas mengatakan bahwa sampai saat ini DPRD Batam belum pernah mengeluarkan rekomendasi apa-apa terkait penyesuaian tarif tahun 2014 ini.

Menunggu Pembahasan DPRD

Menjawab pernyataan pada demonstran terkait PTLB atau kenaikan Tarif Listrik Batam (TDL) yang diusulkan kembali oleh b'right PLN Batam (anak perusahaan PT PLN Persero). Direktur Operasi b'right PLN Batam, Tagor Sijabat menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan pembahasan di DPRD Kota Batam.

" Belum ada tarif baru, menunggu hasil pembahasan di DPRD Batam," ungkap Tagor.

Selain menunggu hasil pembahasan dari dewan, pihak PLN juga menunggu adanya penyampaikan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan ke DPRD Batam. Dimana menurutnya, surat permintaan PTLB sudah disampaikan ke Pemko Batam.

Buruh Menjerit 

Puluhan buruh yang tergabung dalam FSPMI Batam dan Garda Metal, melakukan unjuk rasa di depan Gedung Pemko Batam, Kantor PLN Batam, Kantor Imigrasi dan DPRD Batam, Senin (3/3).

Dalam demonya, mereka menuntut agar Pemko Batam dan DPRD Batam menolak rencana PTLB sebesar 17,19 persen yang diajukan oleh PLN Batam. Sementara di kantor PLN mereka mengecam kebijakan PLN. Pasalnya, kebijakan tersebut hanya akan menyengsarakan buruh ditengah naiknya semua harga-harga bahan pokok.

Perwakilan FSPMI Batam, M Musofa saat melakukan pembicaraan dengan manajemen PLN, mengatakan bahwa  tarif dasar listrik atau PTLB atau apalah namanya hendaknya ditunda dulu ditunda sampai pembahasan di DPRD. 

Hal lain yang tak kala penting, PLN juga harus berjanji akan mengirim surat pada seluruh perusahaan dan menatakan bahwa rencana kenaikan 17,9 persen tidak akan diberlakuan.

"Harapan kami penundaan ini sampai akhir 2014," ungkapnya tegas.

Dengan penundaan itu, mereka dapat bernafas lega, sambil menikmati kenaikan Upah yang baru saja diberlakukan.

Di setelah menyampaikan aspirasinya  secara rentetan di empat instansi tersebut, dan berakhir di DPRd Batam, buruh akhirnya membubarkan diri secara tertib.

Pantauan Haluan Kepri dilapangan, beberapa perwakilan buruh tampak melakukan pertemuan dengan Walikota. Sementara, aparat kepolisian dengan mobil water canon dan dibantu sejumlah anggota Satpol PP berjaga-jaga di gerbang kantor walikota. Mereka juga memasang kawat berduri di depan pintu gerbang.

Sedangkan buruh Garda Metal FSPMI membakar ban mobil di tengah jalan. Kondisi ini membuat aparat kepolisian memindahkan arus lalu lintas dengan memutar ke arahkan kejaksaan. Agar api tidak makin membesar, aparat memadam api dan meminta buruh tetap tenang.  (hk/cw81/ays)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Batam Kembali Dilanda Demonstrasi, Walikota Diminta Turunkan Sembako