informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Pelajar SD Di Batam Pun jadi Anggota Geng Motor

Pelajar SD jadi Anggota Geng Motor
BATAM HARI INI – Polisi menjaring 30 orang dalam razia geng motor, Sabtu (17/5) malam lalu. Mereka yang terjaring rata-rata berusia belasan tahun. Bahkan, ada yang berstatus murid sekolah dasar (SD). Salah satunya, AR, 13.

”Ada juga yang tertangkap memiliki narkoba jenis ganja,” kata salah satu petugas kepolisian malam itu.

Geng-MotorGanja tersebut disita dari remaja 16 tahun berinisial MA. Polisi juga menyita 24 sepeda motor. Dari 24 sepeda motor ini, ada sembilan motor tidak diketahui pemiliknya karena ditinggal saat razia. Diduga motor tersebut hasil curian.

”Razia ini dilakukan untuk meredam maraknya tindak kriminal yang dilakukan oleh geng motor,” kata petugas tadi.
Namun, dari jumlah yang terjaring itu, ternyata ada juga yang bukan anggota geng motor. Ada yang hanya penggembira, ikut-ikutan teman, dan penonton.

”Setelah kita data kita pulangkan, kecuali yang bawa ganja. Dia tetap diproses hukum,” tambahnya

Dari pantauan Batam Pos saat polisi melakukan razia para geng motor ini mencoba kabur walau mereka sudah dikepung oleh petugas polisi. Mereka mencoba menerobos kepungan polisi, sehingga ada yang menabrak temannya sendiri dan masuk ke dalam parit. Ada juga yang langsung meninggalkan motornya, lalu lari.

Mereka yang terjaring kemudian dikumpulkan di Polresta Barelang untuk pendataan. Mereka dijaring oleh polisi di jam-jam yang seharusnya mereka tidur di rumah atau bercengkrama dan berkumpul dengan keluarga.

Di antara yang tertangkap ada beberapa orang yang masih aktif sekolah, yaitu AR, 13, siswa SD, lalu SA, 16, AD, 16, AGS, 15, AS, 15, ST, 15, RI, 16, JU, 16, AI, 15, FN, 14, DH, 14, yang masih berstatus siswa SMP. Kemudian RZ, 17, dan JA, 19, siswa SMK, serta CK, 17, yang berstatus siswa SMA.

Psikolog anak, Maryana, mengatakan fenomena anak-anak sekolah yang terlibat dalam geng motor ini karena memang umur-belasan tahun seperti mereka masih dalam proses pencarian jati diri. Sehingga mereka mencoba mencari di mana mereka bisa diterima dan bisa menunjukan diri mereka.

Faktor yang membuat mereka seperti itu, kata dia, adalah lingkungan, teman, pergaulan dan keluarga (saudara yang sudah bergabung di geng motor).

”Peranan yang paling penting dalam mencegah hal ini adalah orang tua,” katanya.

Jika orang tua sudah menanamkan nilai moral dan psikologis mereka sudah diisi, kata Maryana, di lingkungan seperti apapun anak-anak tersebut tidak akan bisa menganalisa bahwa ini baik atau buruk.

Maryana menambahkan, orang tua harus bisa menjalin hubungan yang erat dengan anak, sehingga anak bisa terbuka dan bercerita apapun yang mereka rasakan. Orang tua juga harus menjalin komunikasi dengan anak untuk mempererat hubungan antar anak dan orang tua.

”Kebanyakan anak-anak yang ikut geng motor dan membuat masalah itu adalah mereka yang punya masalah di keluarga, kasih sayang yang kurang dari orang tua yang hanya sibuk mencari uang dan materi. Tanpa peduli untuk mengisi psikologi anak dengan hal-hal yang baik,” jelasnya.

Faktor lain, kata Maryana,  kurang disiplinnya orang tua terhadap anak. Anak usia di bawah umur dibiarkan mengendarai sepeda motor dan membiarkan mereka keluar malam.

Seharusnya, kata Maryana, memberikan fasilitas kepada anak, harus melihat psikologi si anak. Apakah dia bisa bertanggungjawab atau belum.

”Intinya, pengawasan keluarga itu penting untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan,” kata Maryana. (bp/cr3)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Pelajar SD Di Batam Pun jadi Anggota Geng Motor